Logos untuk Kecerdikan menurut William M. Boast, Ph.D & Benjamin Martin

Gambar:www.cnnindonesia.com

Logos atau bukti logis mempunyai dua aspek: (1) data-informasi, fakta-faka dan (2) alasan-rasionalisasi, logika yang membentuk data ke dalam bentuk yang logis.

· Di abad ini, penting untuk mengetahui kapan kita masa bodoh dan apa yang perlu diketahui untuk mengatasi masa bodoh itu.

· Kita memiliki lebih banyak informasi daripada yang sudah-sudah, akan tetapi kita masih primitive dalam kemampuan untuk mengatur dan mengelola informasi yang kita miliki dengan cara berpikir kritis.

· Logos, sebagai cara berpikir logis, menyediakan dasar dari penggunaan informasi yang cerdik.

· Jika Anda menggunakan logos untuk menjual, memotivasi atau mempengaruhi, berarti Anda menggunakan logos tersebut untuk menunjukkan bahwa Anda telah mengerjakan tugas rumah Anda. Logos dibangun pada tradisi dari harapan dan pada akhirnya menyumbang pada kepercayaan dan kemitraan. Jika Anda mengabaikan logos dalam usaha untuk menjadi efektif, kefektifan Anda hanya sementara. Selain melibatkan pengumpulan informasi yang diperlukan, logos juga mengatur dan mengelolanya. Logos, dengan proses pemikiran yang benar-benar penting, menyelesaikan masalah rasional, mengembangkan matematika, dan menggunakan cara berpikir simbolis. Ia mengatur alur data ke dalam bentuk yang jelas dan tidak dilupakan. Logos menjadi ilmu pengetahuan positif, yang telah melahirkan teknologi yang merevolusi dunia kita dan membuatnya lebih menantang.

· Kecenderungan saat ini adalah mengganti berpikir kritis (kata kerja) dengan formula yang sebelumnya telah didefinisikan, peraturan, ketentuan, kebijaksanaan, dan prosedur (semua kata benda), dan semua diselesaikan “menurut ketentuan” dan kualitas dapat dihitung. Hal ini hanya dapat berjalan dalam kondisi mekanis dan dapat diduga.

· Hati-hatilah membangun dunia yang tidak beresiko, dunia yang sudah teruji. Jika Anda membangun dunia yang sudah teruji, setiap orang akan segera menjadi bodoh. Segera tidak ada yang dapat berpikir. Tidak ada seorang pun yang tertantang untuk berpikir karena berpikir datang dari tantangan-dari situasi-situasi yang seharusnya tidak semua orang berhasil dan situasi saling menang jarang ada. Waspadalah mengganti formula dengan rumus-rumus, peraturan-peraturan, kebijaksanaan yang menjamin, dan menghitung kualitas dalam setiap keadaan.

Dari logos keluar kemampuan tidak hanya untuk mendapatkan informasi, tapi juga untuk mengelolanya dengan cara-cara yang lebih bermanfaat. Logos menghasilkan kecerdikan yang dispesifikan oleh bangsa Yunani sebagai persyaratan kedua dalam keunggulan.

William M. Boast, Ph.D & Benjamin Martin

Masters of Change

Pemimpin Perubahan

(Bagaimana Pemimpin Besar di Setiap Abad Berkembang Pesat di Masa yang Bergejolak)

Penerbit:

PT. Elex Media Komputindo

Jakarta 2001