Selasa, 01 Desember 2015

Berpikir Positif dan Hambatan dalam Berpikir Positif menurut Jim Wheeler

Gambar:hakamabbas.blogspot.com
Berpikir Positif

Kata-kata dan tindakan yang digunakan orang memberikan Anda suatu gambaran mengenai sikap mereka. Meskipun kita tidak dapat melihat bagaimana seseorang berpikir, kita dapat melihat tindakan dan mendengarkan kata-kata yang dikaitkan dengan perilaku yang positif.

Hambatan dalam Berpikir Positif

· Definitif, “Saya bukan seorang pemenang. Saya seorang pecundang.” Hambatan ini hanya memperbolehkan respons “benar” atau “salah”. Orang tersebut beranggapan bahwa hanya ada reaksi dan tidak dapat melihat bahwa jawaban yang sedikit kurang sempurna dapat juga berarti “benar”.

· Minimalisasi, “Itu bukan hal besar. Saya cuma sedikit beruntung.” Sah-sah saja untuk “membanggakan diri” sesekali dan mendapatkan jasa dari pencapaian Anda.

· Kata negative tidak dapat/positif jangan: “Tentu saya berhasil kali ini, tapi…” Pemikir yang positif jarang sekali mempertahankan saatnya kesuksesan dan kegagalan.

· Perbandingan: “Dibandingkan dengan Pat, saya tidak ada apa-apanya.” Setiap orang itu unik. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan.

· Asumsi yang tidak benar:”Saya tahu Anda memikirkan yang terburuk.” Kita dapat mencoba untuk membaca pemikiran orang lain dan mengasumsikan bahwa respons mereka akan negative.

· Peramal:”Tidak ada gunanya mencoba. Saya tahu apa yang akan terjadi.” Jika kita mengharapkan yang terburuk, kita akan mendapatkan yang terburuk. Para pemikir positif memikirkan hal yang terbaik yang akan terjadi.

· Kritik selalu benar:”Mereka benar. Saya terlalu cepat bertindak.” Kritik mengekspresikan opini dan sering kali opini itu tidak didasarkan fakta. Para pemikir positif mempertimbangkan sumber daya dan memikirkan opini itu secara menyeluruh.

· Personalisasi: “Ia tidak menyukai laporan saya, karenanya, ia tidak menyukai saya.” Hanya karena hasil dari tindakan kita kurang sempurna, tidak berarti bahwa orang-orang harus memiliki perasaan yang sama tentang kita. Kita semua telah membuat keputusan yang tidak benar sepanjang karier kita dan kita tetap bertahan.

· Saya merasa;karenanya, begitulah saya: “Saya merasa bodoh, karenanya, saya ini bodoh.” Bukannya menggunakan keterampilan berpikir, kita membiarkan emosi kita menciptakan suatu batasan bagi kita. Logika yang salah ini membiarkan emosi kita menguasai kemampuan berpikir kita.

· Seharusnya: “Anda seharusnya tetap mempertahankan meja Anda tetap rapi dan bersih.” Kata seharusnya berasal dari penyaring nilai-nilai kita. Kita mungkin salama ini diajarkan bahwa kebersihan itu penting. Meskipun hal itu mungkin penting bagi kesehatan pribadi, ada hal-hal yang lebih penting daripada kebersihan saat muncul prioritas pekerjaan di meja Anda.

Saat Anda mengidentifikasikan hambatan yang akrab dengan Anda, Anda telah mengambil langkah awal di jalan perbaikan keterampilan berpikir kekuatan Anda.

Jim Wheeler
The Power of Innovative Thingking:
Mengoptimalkan Ide-ide Baru dan Kreativitas
Untuk Memperlancar Kesuksesan
PT. Elex Media Komputindo
Jakarta, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesedihan Orang Lanjut Usia

"K esedihan bukan hanya menyangkut kehilangan orang yang dicintai, tapi juga tentang kehilangan kemampuan. Kehilangan apa yang dulu bis...