![]() |
gambar: |
Sasaran hanya digunakan sebagai alat, tidak pernah sebagai kewenangan. Saya percaya bahwa berbagai kegagalan bisnis dan manajemen yang terjadi di masa lalu adalah karena kita terlalu kaku berpatokan pada sasaran.
Dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil, Anda harus dapat mengubah sasaran dalam waktu singkat. Tidak masalah bagaimana pun canggihnya sasaran yang Anda buat, sasaran yang tidak layak tetap saja tidak layak. Sudah banyak ucapan mengenai perlunya sasaran, namun hanya sedikit yang mengenai perlunya orang-orang tepat. Tidak peduli bagaimanapun baiknya Anda menyusun, bagaimanapun telitinya Anda menelusuri, atau seberapa besarnya pengabdian Anda pada strateginya, sasaran yang tidak layak tetap saja tidak layak.
Seorang pernah berkata bahwa orang-orang yang sukses tidak pernah gagal, dan itu merupakan pernyataan yang baik bila Anda mempertimbangkannya. Sebagai contoh, seseorang bersampan untuk pertama kalinya, dan sampan itu terbalik. Itu hanya akan menjadi suatu kegagalan bila orang tersebut tidak membalikkan sampan itu kembali. Kegagalan akan terjadi jika orang itu langsung pergi ke pantai tanpa pernah kembali untuk mencobanya. Orang yang demikian merasa bahwa karena dia gagal untuk pertama kalinya, tidak ada kesempatan untuk gagal lagi, dan sebagai hasilnya, bila tiba saatnya untuk bersampan, orang tersebut akan gagal total.
Aksi tertentu dapat ditingkatkan dengan mengenalinya, tetapi aksinya harus datang tanpa disadari dan secara spontan. Semua harus datang dari sebuah penguasaan di dalam orangnya, bukan dari peraturan yang dipasang pada papan pengumuman atau buku pegangan manajemen perdagangan.
“Kepemimpinan hendaknya dimulai dengan mengambil isyarat dari pelatih jalur-jalur olimpiade dan berhenti mempercayai terlalu banyak komite. Pada hakikatnya, yang diperlukan adalah menemukan seseorang yang bisa meloncat setinggi tujuh kaki, dan bukan tujuh orang kerdil-kerdil yang masing-masing bisa meloncat satu kaki.” Terlalu banyak waktu dibuang pada komite-komite saat orang berbicara dan tidak ada yang memberi cukup waktu untuk tindakan. Jika organisasi-organisasi dapat memberikan waktunya untuk menjual atau memperbaiki produk-produk dan jasa-jasa dari perusahaan dan mengurangi waktu untuk bicara, bicara, sasaran, sasaran, bicara, bicara dan sebagainya, hasilnya akan jauh lebih baik.
Sebuah tim adalah untuk bertindak, tetapi sebuah komite adalah untuk berbicara dan kadang-kadang untuk perencanaan yang mengarah pada tindakan.
William
M. Boast, Ph.D & Benjamin Martin
Masters
of Change
Pemimpin
Perubahan
(Bagaimana Pemimpin Besar di Setiap
Abad Berkembang Pesat di Masa yang Bergejolak)
Penerbit:
PT.
Elex Media Komputindo
Jakarta 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar